Wawasan Al-Qur'an

Mengajarkan Anak Mengaji Alquran

MENGAJARKAN ANAK MENGAJI ALQURAN

Al Quran adalah jalan lurus yang tak mengandung suatu kebatilan apapun. Maka amat baik jika anak dibiasakan belajar mengaji Al Quran dengan benar, dan diupayakan semaksimal mungkin agar menghafal dan belajar mengaji Al Quran atau sebagian besar darinya dengan diberi dorongan melalui berbagai cara. Karena itu, kedua orang tua hendaklah berusaha agar putra – putrinya masuk pada salah satu sekolah tahfidz Al – Qur’an, kalau tidak bisa, diusahakan masuk pada salah satu halaqah ( pengajian luar sekolah ) untuk menghafalkan Al – Qur’an. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Mu’adz bin Anas bahwa Nabi Salallahualaihiwasalam bersabda ;

matahari di rumah – rumah dunia ; maka apa pendapatmu tentang orang yang mengamalkan hal ini? “ Barangsiapa membaca Al – Qur’an dan mengamalkan kandungan isinya, niscaya pada hari kiamat Allah akan mengenakan kepada kedua orangtuanya sebuah mahkota yang cahayanya lebih indah daripada cahaya “

Para salaf dahulu pun sangat memperhatikan pendidikan tahfidz ( menghafal ) belajar mengaji al Quran bagi anak – anak mereka. Syaikh Yasin bin Yusuf Al – Marakisyi menceritakan kepada kita tentang Imam An – Nawawi, beliau berkata “ Aku melihat beliau ( Imam An – Nawawi ) ketika masih berumur 10 tahun di Nawa. Para anak kecil tidak mau bermain dengannnya dan ia pun berlari dari mereka seraya menangis, kemudian ia membaca Al – Qur’an. Maka tertanamlah dalam hatiku rasa cinta kepadanya. Ketika itu bapaknya menugasinya menjaga toko, tetapi ia tidak mau berjualan tetapi menyibukkan diri dengan belajar mengaji al Quran. Maka aku datangi gurunya dan berpesan kepadanya bahwa anak ini diharapkan menjadi orang yang paling alim dan zuhud pada zamannya serta bermanfaat bagi umat manusia. Dia pun berkata kepadaku, ‘ Tukang ramalkah Anda? ‘ aku menjawab ‘tidak, tetapi Allah – lah yang membuatku berbicara tentang hal ini.’ Bapak guru itu kemudian menceritakan kepada orangtuanya, sehingga memperhatikan dengan sungguh – sungguh sampai dapat khatammenghafal Al – Qur’an ketika menjelang akil baligh. ( Pendidikan Anak Dalam Islam, Yusuf Muhammad Al Hasan, penerbit Darul Haq Jakarta )

Begitu pentingnya belajar Al – Qur’an sejak dini karena di dalam Al – Qur’an terdapat begitu banyak ilmu – ilmu yang mencangkup semua yang ada di dunia ini. Dan ketergantungan anak terhadap Al – Qur’an berdampak sangat baik bagi kehidupannya kelak. Sebagaimana para ulama dan ilmuwan muslim di masa kejayaan Islam, mereka pada umumnya sudah hafal Al Qur’an di usia anak-anak, bahkan ada yang sudah hafal sebelum usia 10 tahun.

Di antara para ulama/ilmuwan muslim yang hafal Al Qur’an saat  usia anak-anak adalah:

  1. Imam Syafi’i (hidup pada tahun 150 – 204 H).
    Beliau hafal Al Qur’an saat usia 7 tahun, dan pada saat usia 17 tahun sudah menjadi mufti/ahli hukum (rujukan masyarakat  untuk menyelesaikan persoalan mereka berdasarkan hukum Islam). Dalam perkembangannya, beliau adalah seorang mujtahid mutlak, dan  ahli ushul fiqh (peletak dasar ilmu ushul fiqh). Sampai sekarang karya ushul fiqh dan fiqh-nya masih dipakai kaum muslimin di seluruh dunia. Sehingga bisa dikatakan, beliau adalah ulama kaliber dunia/internasional.
  2. Imam Ath-Thabari (hidup pada  tahun 224 – 310 H).
    Beliau hafal Al Qur’an saat usia 7 tahun. Beliau adalah ahli tafsir. Sampai sekarang karya tafsirnya masih digunakan oleh kaum muslim di seluruh dunia. Sehingga bisa dikatakan beliau adalah ahli tafsir kaliber dunia/internasional.
  3. Ibnu Sina (hidup pada tahun 370 – 428 H).
    Beliau hafal Al Qur’an  saat usia 5 tahun, dan pada saat usia 17 tahun sudah menjadi dokter profesional. Dalam perkembangannya beliau ahli kedokteran,  peletak dasar ilmu-ilmu kedokteran. Sampai sekarang ilmunya masih digunakan di seluruh dunia. Bahkan orang Barat pun menggunakan ilmu/teorinya. Beliau juga merupakan ahli Fisika.
  4. Ibnu Khaldun (hidup pada 732 – 808 H).
    Beliau hafal Al Qur’an saat usia 7 tahun. Beliau adalah ahli sosiologi dan ahli konstruksi. Pemikiran/teorinya juga masih digunakan sampai sekarang di seluruh dunia.
  5. Umar bin Abdul Aziz.
    Beliau hafal Al Qur’an saat masih anak-anak. Beliau adalah seorang Kholifah di masa Bani Umayyah. Seorang ahli ekonomi yang tiada duanya di dunia. Beliau sangat terkenal dengan kemampuannya memakmurkan  negara dan bangsanya dalam waktu singkat (29 bulan), sampai-sampai tidak ada rakyatnya yang berhak menerima zakat.
    Dan masih banyak ulama maupun ilmuwan muslim yang lain yang hafal Al Qur’an saat usia mereka belum baligh.  Mereka juga ulama/ilmuwan kaliber dunia. Ada yang ahli hadits, ahli fiqh, ahli tafsir, ahli matematik, dll.

Dengan demikian dapat kita simpulkan, bahwa menghafal dan belajar mengaji Al Quran secara realitas dapat dibuktikan mudah bagi anak-anak. Maka dari itu sangatlah penting untuk orang tua Muslim untuk membimbing anak anaknya untuk membaca dan menghafal Al Qur’an. Mengajarkan mengaji Al Quran kepada anak adalah kewajiban setiap orang tua muslim karena al Qur’an dapat memberi syafaat terhadap pembacanya di alam kubur dan di akhirat nanti.

Untuk mendapatkan Al Quran di jaman modern seperti sekarang tentu tidaklah sulit karena terdapat banyak toko buku di hampir setiap wilayah di Indonesia dan juga pembelian melalui online shop. Sebagai penerbit dan percetakan Al – Qur’an dan Buku – buku Islam, Gema Risalah Press menyediakan berbagai jenis Al – Quran dengan berbagai macam ukuran dan jenis. Mulai dari Al – Qur’an yang berukuran jumbo sampai Al – Qur’an saku yang simpel dan bisa dibawa kemana mana cocok untuk berbagai umur dari anak anak sampai lansia.

 

reference : Al – Wajif fi at-Tarbiyah. Buku Pendidikan Anak dalam Islam, terbitan Darul Haq (Yusuf Muhammad al- Hasan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *