Wawasan Al-Qur'an

Memahami Hakikat Al-Qur’an: Definisi, Nama Agung, dan Pokok Ajarannya

Dalam kehidupan seorang muslim, memahami definisi dan pengertian Alquran bukan sekadar menambah wawasan intelektual, melainkan sebuah kewajiban mendasar untuk memperkuat keimanan. Sebagai pedoman hidup yang abadi, kitab suci ini memegang peranan sentral dalam membimbing manusia menuju keselamatan di dunia dan akhirat.

Sayangnya, masih banyak di antara kita yang mungkin hanya sekadar membaca tanpa benar-benar menyelami makna hakiki dari kitabullah ini. Padahal, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dengan tujuan yang sangat mulia. Tujuan tersebut yakni mengeluarkan manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam yang terang benderang.

Seperti pembahasan kami sebelumnya mengenai 3 tujuan utama diturunkannya Al-Quran, kitab suci ini hadir sebagai pedoman agar manusia mampu menjalankan perannya sebagai Khalifah di muka bumi dengan sebaik-baiknya.

Secara struktur, Al-Qur’an memiliki 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat menurut riwayat Hafsh. Surah Al-Fatihah menjadi pembuka yang agung bagi kitab ini, sedangkan Surah An-Nas menutupnya dengan doa memohon perlindungan. Oleh karena itu, mari kita bedah lebih dalam mengenai definisinya dari berbagai perspektif.

Definisi dan Pengertian Alquran Menurut Bahasa

Definisi dan pengertian Alquran menurut bahasa
Ilustrasi mushaf Al-Qur’an yang sedang dibaca.

Ketika menelusuri definisi dan pengertian Alquran dari segi etimologi atau kebahasaan, Anda akan menemukan makna yang sangat indah. Para ulama bahasa sepakat bahwa kata Al-Qur’an memiliki akar kata yang berkaitan erat dengan aktivitas membaca.

Lebih lanjut, lafaz Al-Qur’an secara bahasa merupakan bentuk masdar (kata benda) dari kata kerja qara-a – yaqra’u – qur’anan. Kata ini berarti “bacaan” atau “sesuatu yang orang baca berulang-ulang”. Makna ini mengisyaratkan bahwa Allah menurunkan kitab suci ini agar umat manusia senantiasa membacanya, melantunkannya, dan mentadabburinya sepanjang zaman.

Bahkan, Allah SWT sendiri menggunakan istilah ini dalam firman-Nya di Surah Al-Qiyamah ayat 17-18. Ayat tersebut menegaskan proses pengumpulan dan pembacaan wahyu. Hal ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an merupakan aktivitas yang sangat penting dan memiliki keutamaan tersendiri.

Definisi dan Pengertian Alquran Menurut Istilah

Definisi dan pengertian Alquran menurut istilah
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam.

Beralih ke definisi menurut istilah syara’ (terminologi), para ulama ushul fiqih dan ulama Al-Qur’an telah merumuskan pengertian yang lebih komprehensif. Pengertian ini membatasi Al-Qur’an dari kitab-kitab samawi lainnya atau hadits qudsi.

Secara istilah, definisi dan pengertian Alquran adalah Kalam Allah SWT yang bernilai mukjizat. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu ini kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian para sahabat meriwayatkannya secara mutawatir (berangsur-angsur dan banyak orang menyaksikannya). Selain itu, wahyu ini tertulis dalam mushaf, berawal dengan Surah Al-Fatihah dan berakhir dengan Surah An-Nas, serta membacanya bernilai ibadah.

Poin penting dari definisi ini adalah aspek “bernilai ibadah”. Berbeda dengan hadits qudsi atau bacaan lainnya, Anda akan mendapatkan ganjaran pahala kebaikan meskipun hanya membaca satu huruf dari ayat Al-Qur’an. Tentu saja, ini adalah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh teks manapun di dunia ini.

Definisi dan Pengertian Alquran Menurut Para Ahli

Tadabbur Al-Qur'an
Mempelajari tafsir dan tadabbur ayat suci.

Agar wawasan Anda semakin kaya, berikut adalah rangkuman pendapat para ulama terkemuka mengenai definisi Al-Qur’an yang lebih spesifik:

1. Menurut Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni

Beliau mendefinisikan Al-Qur’an sebagai firman Allah SWT yang tidak ada tandingannya (mukjizat). Wahyu ini turun kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul melalui perantara Malaikat Jibril. Kemudian, para sahabat menulisnya pada mushaf-mushaf yang sampai kepada kita secara mutawatir. Mempelajarinya adalah kewajiban dan membacanya adalah ibadah.

2. Menurut Syekh Muhammad Khudari Beik

Dalam pandangan beliau, Al-Qur’an adalah lafaz berbahasa Arab yang turun kepada Nabi Muhammad SAW agar manusia memahami isinya dan menjadikannya peringatan. Wahyu ini sampai secara mutawatir, tertulis dalam mushaf, mulai dari Al-Fatihah hingga An-Nas.

3. Menurut Dr. Subhi As-Salih

Beliau memberikan definisi yang ringkas namun padat: Al-Qur’an adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW. Kalam ini tertulis dalam mushaf, riwayatnya bersifat mutawatir, dan membacanya bernilai ibadah.

Nama-Nama Lain Al-Qur’an yang Mulia

Tahukah Anda bahwa Al-Qur’an memiliki banyak nama lain? Nama-nama ini menunjukkan sifat dan fungsinya yang agung. Dengan mengenal nama-nama ini, rasa cinta kita terhadap kitab suci ini tentu akan bertambah. Berikut beberapa di antaranya:

  • Al-Kitab (Buku): Nama ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah satu kesatuan kitab yang utuh.
  • Al-Furqan (Pembeda): Sesuai fungsinya, Al-Qur’an menjadi pembeda antara yang haq (benar) dan yang bathil (salah).
  • Adz-Dzikr (Peringatan): Al-Qur’an berfungsi memberikan peringatan bagi manusia agar selalu ingat kepada Allah SWT.
  • Al-Huda (Petunjuk): Kitab ini menjadi petunjuk jalan yang lurus bagi orang-orang yang bertaqwa.
  • Asy-Syifa (Penyembuh): Al-Qur’an adalah obat penawar, baik untuk penyakit hati (rohani) maupun fisik atas izin Allah.

Berbagai ayat sering menyebutkan nama-nama ini. Hal tersebut menandakan betapa luasnya cakupan sejarah Alquran dan fungsinya dalam kehidupan manusia.

Fungsi dan Kedudukan Al-Qur’an dalam Islam

Al-Qur’an bukanlah sekadar bacaan ritual semata. Sebaliknya, kedudukannya dalam Islam adalah sebagai sumber hukum utama (mashdar al-hukum) yang pertama dan paling tinggi. Segala aturan ibadah, muamalah, hingga hukum pidana dalam Islam merujuk pada ayat-ayat suci ini.

Secara garis besar, fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan manusia meliputi:

  • Menjadi petunjuk jalan yang lurus bagi umat manusia.
  • Menjadi mukjizat Nabi Muhammad SAW yang membuktikan kerasulannya.
  • Bertindak sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab samawi sebelumnya (Taurat, Zabur, Injil).
  • Menjadi sumber ilmu pengetahuan yang mendorong manusia untuk berpikir dan meneliti alam semesta.

Anda dapat mempelajari lebih dalam mengenai hal ini pada artikel kami tentang fungsi dan peranan Alquran pada aspek ilmu dan kehidupan manusia.

Pokok-Pokok Isi Kandungan Al-Qur’an

Dengan total 30 juz yang ada, Al-Qur’an mencakup segala aspek kehidupan. Para ulama mengelompokkan isi kandungan Al-Qur’an ke dalam tiga pilar utama, yaitu:

1. Aqidah (Keimanan)

Ini adalah pondasi utama. Bagian ini membahas tentang keyakinan kepada Allah SWT, malaikat, kitab-kitab, rasul, hari kiamat, serta qada dan qadar. Ayat-ayat Makkiyah (yang turun di Mekkah) umumnya banyak menekankan pada aspek tauhid ini.

2. Syariah (Hukum)

Al-Qur’an mengatur tata cara hubungan manusia dengan Allah (ibadah mahdhah) seperti shalat dan puasa. Di samping itu, kitab ini juga mengatur hubungan manusia dengan sesama (muamalah) seperti hukum waris, pernikahan, dan perdagangan. Salah satu contoh hukum muamalah yang penting adalah tentang pengertian dan definisi wakaf Alquran.

3. Akhlak (Budi Pekerti)

Al-Qur’an membimbing manusia untuk memiliki perilaku yang mulia, baik terhadap Sang Pencipta, sesama manusia, maupun lingkungan. Selain itu, Al-Qur’an memuat kisah-kisah para nabi terdahulu sebagai pelajaran (ibrah) pembentukan karakter.

Adab Terhadap Al-Qur’an

Sebagai kitab yang suci, sudah sepantasnya kita memperlakukan Al-Qur’an dengan adab yang tinggi. Jangan sampai kita hanya menyimpannya di lemari berdebu tanpa pernah menyentuhnya. Beberapa adab penting meliputi berwudhu sebelum menyentuhnya, membacanya dengan tartil (perlahan dan jelas), serta berusaha memahami maknanya.

Bagi Anda yang ingin mendalami tata cara berinteraksi dengan kitabullah, kami menyarankan untuk membaca panduan lengkap mengenai adab sebelum memulai dan ketika membaca Alquran agar keberkahan semakin melimpah.

Hikmah dan Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mendalam mengenai definisi dan pengertian Alquran. Memahami hakikat kitab suci ini adalah langkah awal untuk mencintainya. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun bukan tanpa alasan. Tujuannya adalah agar nilai-nilainya dapat meresap perlahan ke dalam hati para sahabat dan umat Islam setelahnya.

Semoga dengan memahami pengertian, nama-nama, serta isi kandungannya, kita semakin termotivasi untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat setia dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, mari kita jadikan setiap hari kita dihiasi dengan lantunan ayat suci-Nya.

Jika Anda membutuhkan mushaf Al-Qur’an berkualitas untuk kebutuhan pribadi, wakaf, atau instansi, Gema Risalah Press siap membantu Anda menyediakan berbagai jenis mushaf dengan standar terbaik.

2 thoughts on “Memahami Hakikat Al-Qur’an: Definisi, Nama Agung, dan Pokok Ajarannya

  1. daniel berkata:

    rujukan dari kitab mana ni

  2. daniel berkata:

    rujukan dari kitab mana ni??

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *