Wawasan Al-Qur'an

Apa Itu Mushaf Utsmani dan Cirinya

Sebagai umat Islam, ada banyak cara untuk mendapatkan pahala. Salah satunya adalah dengan membaca dan mempelajari Alquran. Perlu Kamu ketahui bahwa saat membeli Alquran, ada berbagai mushaf yang bisa Kita pilih. Salah satunya adalah Mushaf Utsmani dengan berbagai kelebihan dan cirinya.

Mushaf sendiri adalah sebutan untuk sebuah kitab yang terhimpun diantara dua jlid dari awal hingga akhir dimana di dalamnya berisi surah-surah dan ayat-ayat. Surat dan ayat disusun secara berurutan sebagaimana saat dikumpulkan di masa Utsman bin Affan Ra. Munculnya mushaf ini sendiri menjadi jawaban dari kekhawatiran sahabat Nabi jika terjadi perang Yamamah yan banyak merenggut para hafidz. Untuk sejarah mushaf Alquran akan dibahas lebih lengkap di bawah ini.

Apa Yang Dimaksud dengan Mushaf Utsmani

mashaf ustmani

Di dunia ini ada berbagai mushaf Alquran. Sedangkan di Indoensia, Kita menggunakan musfah standar Indoensia yang merupakan mushaf Alquran yang dibekukan cara penulisannya baik dalam harakat, tanda baca, tanda waqaf.

Selanjutnya akan Kita bahas tentang apa itu Mushaf Utsmani. Sistem penulisan atau Rasm Utsmani adalah jenis tulisan Alquran yang telah secara khusus diatur oleh Usman bi Affan pada masanya. Penulisan ini berdasarkan pelafalan qira’ah Alquran yang berbeda.

Keberadaan mushaf Alquran ini sangat penting sehingga lebih mudah dibaca dan dipelajari oleh umat Islam di dunia. Dulu, setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Alquran ada di dada Kaum Muslimin dan banyak dihafalkan oleh hafidsz. Ayat-ayat Alquran juga banyak ditulis di daun kurma, batu putih, dan lain sebagainya. Saat itu, umat Muslim juga membaca Alquran dengan dialek yang berbeda..

Hingga akhirnya, lembaran ayat Alquran ini disatukan pada masa sahabat Nabi. Lalu Kita menyebutnya sebagai Mushaf Utsmani. Namun pada masa itu, mushaf masih gundul dan tidak berharakat serta tidak memiliki tanda baca. Lalu, untuk menghindari kesalahan saat membacanya, maka dirumuskan tanda harakat.

Bagaimana Sejarah Mushaf Utsmani

Mushaf Utsmani

Bagi yang ingin tahu bagaimana sejarah Mushaf Utsmani itu sendiri, maka Kita bisa mengawalinya dari pecahnya perang yamamah pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Saat itu, ada 70 sahabat yang hafal Alquran syahid. Karena Alquran belum dibubukan dan banyaknya penghafal Alquran yang meninggal, maka Umar Bin Khattab mengusulkan untuk membukukan Alquran.

Setelah Abu Bakar lapang hatinya dan mau menerima pendapat Umar bin Khattab tersebut, maka mereka mulai mengumpulkan dan menulis lembaran alquran. Mushaf yang sudah ditulis itu pun telah selesai dan dipegang oleh Abu Bakar sebagai khalifah pada masanya. Lalu, setelah beliau wafat, Mushaf dipegang oleh Umar. Lalu, selanjutnya, dipegang oleh Hafshah binti Umar.

Usman pun memerintahkan sahabat-sahabatnya diantaranya ada Zaid bin Tsabit untuk menyalin mushaf pertama yang dikumpulkan pada masa Abu Bakar menjadi beberapa mushaf. Ketika sudah sellesai, kemudian Usman bin Affan mengirim salinannya ke berbagai wilayah Islam.

Perlu ditekankan bahwa Alquran pada masa kenabian ditulis tanpa titik, tanpa tanda baris, dan tanpa hamzah. Namun, mereka tetap bisa membacanya karena memang mereka sudah menguasai bahasa tersebut secara alamiah. Pada masa dulu, Alquran benar-benar gundul sehingga mungkin akan kesulitan jika dibaca oleh mereka yang belum bisa dan lancar bahasa Arab. Hingga Mushaf Alquran sampai pada Usman bin Affan, Alquran masih benar-benar gundul. Itu, tidak ada harakat, dan tanpa titik pembeda huruf.

Ciri-Ciri Mushaf Utsmani yang Perlu Kita Ketahui

Mushaf Utsmani

Jika Kita hendak membeli Alquran maka ada banyak pilihannya. Yang paling sering Kita dengar adalah Mushaf Utsmani. Banyak yang mengira bahwa sistem penulisan atau Rasm Usmani ini sudah lengkap dengan harakat dan tanda bacanya.

Dalam Rasm Usmani, hanya terdapat batang tubuh ayat tanpa disertai tanda titik huruf, tanda harakat, dan tanpa tanda baca apapun. Hal ini yang membuat orang selain arab atau yang ahli bahasa Arab akan sulit membacanya. Atau mungkin bisa dlbaca terkadang ada salah makna atau arti.

Ciri lain dari Mushaf Utsmani adalah jumlah surah dalam Mushaf ini sebanyak 114 surah. Lalu, untuk ciri lainnya adalah ditulis dengan dialeg Quraisy. Hal ini menurut Usman bin Affan adalah karena Alquran diturunkan dalam bahasa mereka.

Berapa Jumlah Mushaf yang Ditulis oleh Panitia pada Masa Itu

mushaf utsmani

Zaid bin Tsabit adalah ketua panitia penulisan mushaf Alquran. Dalam hal ini, ada perbedaan pendapat tentang berapa jumlah salinan dari Mushaf Utsmani yang ditulis tersebut. Pendapat yang paling shohih ada 6 salinan, yaitu :

  • Mushaf Makki => Mushaf untuk ahli mekkah
  • Mushaf Syami => Mushaf untuk ahli Syam
  • Mushaf Bashori => Mushaf untuk ahli Bashrah
  • Mushaf Kuffi => Mushaf untuk ahli Kufah
  • Mushaf Madani => Mushaf untuk penduduk Madinah
  • Mushaf yang pegang ditangan khalifah sendiri

Selanjutnya, tulisan dan salinan Mushaf Utsmani itu didistribusikan oleh qari yang dipilih.  Mushaf Utsmani menjadi standar yang digunakan pada masa itu dan sampai sekarang.

Sejak saat itu juga bagi setiap muslim yang ingin belajar Alquran maka harus sesuai dengan teks yang dikirimkan oleh Usman. Mereka tidak boleh membaca atau mengajarkan dengan cara yang berbeda.

Kesimpulan tentang Mushaf Utsmani di atas

pengertian mushaf

Ada berbagai uraian tentang Mushaf Utsmani di atas. Namun secara umum dapat disimpulkan dengan lebih gampang dan mudah seperti di bawah ini :

  • Kodifikasi Alquran dilakukan dua kali yaitu pada masa Abu Bakar dan Usman
  • Pada masa usman, kodifikasi ini dilakukan untuk menyatukan bacaan Alquran di wilayah-wilayah Islam.
  • Hilangnya mushaf non Usmani ini adalah akibat dari kebijakan politik namun Mushaf- Mushaf ini tidak hilang seketika, melainkan ada yang masih dipakai meski tetap disesuikan dengan standar yang ada.
  • Berlakunya Mushaf Utsmani sebagai standar saat itu tidak mengurangi otentisitas Alquran yang sekarang ada di tangan Muslimin. Mushaf yang ada sekarang sama seperti wahyu Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril.

Mushaf Utsmani untuk Dibaca dan Dipelajari

alquran

Di masyarakat ada beberapa jenis mushaf yang beredar. Diantaranya adalah Mushaf standar Utsmani, Mushaf standar Bahriyah, dan ada juga Mushaf standar Braille. Bagi yang ingin membeli Mushaf Utsmani maupun terbitan lainnya maka bisa membeli dengan tips di bawah ini :

  • Pilih Alquran dari penerbit yang sudah resmi dan memiliki izin dari Kementerian Agama Republik Indonesia
  • Pilih jenis kertas yang mudah dibaca seperti kertas buram, HVS putih, atau kertas premium yang berwarna kuning luxs
  • Jenis huruf dan lay out halaman bisa jadi pertimbangan
  • Dijilid dengan kuat sehingga tidak akan mudah rusak saat sering dibaca dan di bawa kemana saja.
  • Diterbitkan oleh penerbit yang sudah berpengalaman dan profesional di bidangnya

Agar tidak salah pilih, maka beli di tempat terbaik yaitu di Gema Risalah sebagai percetakan Alquran dengan berbagai pilihan kertas dan ukuran. Kami juga menjadi salah satu penerbit buku agama Islam terbaik di Indonesia. Anda bisa beli satuan atau pesan dalam jumlah banyak untuk berbagai keperluan seperti disumbangkan ke sekolah dan masjid atau untuk keperluan wakaf Alquran. Salah satu jenis Alquran pilihan yang ada di tempat Kami adalah Mushaf Utsmani yang mudah dibaca.

Back to list

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *