Wawasan Umum

Sejarah Berdirinya Organisasi Muhammadiyah

Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Berdiri pada tanggal 8 Zulhijjah 1330 H, bertepatan dengan tanggal 18 November 1912, K.H. Ahmad Dahlan bersama 40 orang lainnya mendirikan organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta. Sejarah Muhammadiyah merukapan sejarah yang panjang dan kaya menjadikan organisasi ini sebagai bentuk gambaran akan keagamaan dan sosial yang tinggi di negara ini yang telah berlangsung selama satu abad lebih.

K.H. Ahmad Dahlan bersama yang lainnya membangun semangat pembaruan islam dan komitmen untuk menyebarkan ajaran islam yang murni dan berkemanjuan yang disebabkan oleh kondisi umat islam saat itu masih terbelenggu oleh bid’ah dan takhayul.

Sejarah Muhammadiyah dari visinya K.H. Ahmad Dahlan

sejarah muhammadiyah

K.H. Ahmad Dahlan, seorang ulama muda yang visioner, prihatin dengan keadaan umat Islam di Indonesia pada awal abad ke-20. Beliau melihat banyak praktik bid’ah dan takhayul yang menyimpang dari ajaran Islam yang murni. Terinspirasi oleh gerakan reformis Islam di Timur Tengah, Dahlan bercita-cita untuk membangun organisasi yang akan membangkitkan umat Islam dan membawa mereka kembali ke esensi ajaran Islam.

Jauh sebelum indonesia merdeka muhammadiyah didirikan sebagai organisasi pergerakan yang membawa kemajuan untuk masyarakat islam khususnya di indonesia. Nama “Muhammadiyah” dipilih sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan harapan organisasi ini dapat menjadi pengikut setia ajaran beliau.

Tujuan dan Misi Organisasi Muhammadiyah

sejarah muhammadiyah

Dalam Sejarah Muhammadiyah, orgarnisasi ini memiliki tujuan dan misi yang jelas yaitu untuk memajukan umat islam dan bangsa Indonesia yang saat itu masih terbelenggu atas penjajahan yang ada serta pelanggaran syariat yang terjadi dimasa itu. Berikut ini uraian tujauan dan misi muhammadiyah :

Tujuan Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan dengan tujuan utama untuk:

  1. Menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Hal ini diartikan sebagai upaya untuk memurnikan ajaran Islam dari bid’ah dan takhayul, serta menyebarkan Islam yang berkemajuan dan sesuai dengan perkembangan zaman.
  2. Membangun Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Maksudnya adalah membangun masyarakat Islam yang berakhlak mulia, berkemajuan, dan mampu menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Misi Muhammadiyah

Untuk mencapai tujuan tersebut, Muhammadiyah menjalankan berbagai program dan kegiatan dalam berbagai bidang, yang dirumuskan dalam 5 Misi Muhammadiyah, yaitu:

  1. Misi Dakwah: Melakukan dakwah dan syiar Islam melalui berbagai media, seperti ceramah, pengajian, penerbitan buku, dan media massa.
  2. Misi Pendidikan: Mendirikan sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, serta mengembangkan pendidikan Islam yang berkualitas.
  3. Misi Kesehatan: Mendirikan rumah sakit dan klinik untuk melayani masyarakat, serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
  4. Misi Sosial: Mendirikan panti asuhan, rumah jompo, dan lembaga sosial lainnya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
  5. Misi Ekonomi: Mendirikan koperasi dan usaha ekonomi lainnya untuk membantu kesejahteraan masyarakat.

Sejarah Perkembangan Muhammadiyah

sejarah muhammadiyah

Muhammadiyah berkembang pesat sejak didirikan. Dalam beberapa dekade pertama, organisasi ini fokus pada membangun infrastruktur dan mengembangkan program-programnya. Setelah kemerdekaan Indonesia, Muhammadiyah semakin aktif dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, politik, dan ekonomi.

Saat ini, Muhammadiyah memiliki jutaan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Organisasi ini memiliki jaringan yang luas, mulai dari tingkat pusat hingga desa-desa. Muhammadiyah terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara, dan menjadi salah satu organisasi Islam paling berpengaruh di Indonesia. Berikut adalah garis besar perkembangan Muhammadiyah:

Awal Mula Perkembangan (1912-1945):

  • Fokus pada Pembinaan Internal: Pada masa awal, Muhammadiyah fokus pada pembinaan internal organisasi, seperti mendirikan cabang-cabang di berbagai daerah dan mengembangkan program-program pendidikan dan dakwah.
  • Perkembangan Awal di Bidang Pendidikan: Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas, yang menjadi pelopor pendidikan modern berbasis Islam di Indonesia.
  • Peran dalam Kebangkitan Nasional: Muhammadiyah turut berperan dalam gerakan Kebangkitan Nasional dengan menggalang persatuan umat Islam dan mendorong partisipasi dalam perjuangan kemerdekaan.

Masa Pergolakan dan Konsolidasi (1945-1998):

  • Tantangan Pasca Kemerdekaan: Muhammadiyah menghadapi berbagai tantangan pasca kemerdekaan, seperti pergolakan politik dan krisis ekonomi.
  • Konsolidasi Organisasi: Muhammadiyah melakukan konsolidasi internal untuk memperkuat organisasi dan menghadapi berbagai tantangan.
  • Perkembangan di Berbagai Bidang: Muhammadiyah terus mengembangkan program-programnya di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
  • Peran dalam Politik: Muhammadiyah terlibat dalam politik melalui partai politiknya, yaitu Partai Muslimin Indonesia (Parmusi).

Era Reformasi dan Perkembangan Modern (1998-Sekarang):

  • Peluang Baru di Era Reformasi: Era reformasi membuka peluang baru bagi Muhammadiyah untuk berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat.
  • Modernisasi dan Profesionalisme: Muhammadiyah terus melakukan modernisasi dan profesionalisme dalam pengelolaan organisasi dan program-programnya.
  • Perkembangan Global dan Tantangan Baru: Muhammadiyah merespon perkembangan global dan tantangan baru, seperti isu-isu kontemporer, radikalisme, dan pluralisme.
  • Peran Strategis dalam Kehidupan Bangsa: Muhammadiyah terus memainkan peran strategis dalam kehidupan bangsa, seperti dalam dialog antarumat beragama, pendidikan karakter, dan pemberdayaan masyarakat.

Tokoh-Tokoh Penting Muhammadiyah

sejarah muhammadiyah

Sepanjang sejarahnya, Muhammadiyah telah melahirkan banyak tokoh penting yang telah memberikan kontribusi besar bagi organisasi dan bangsa Indonesia. Beberapa tokoh penting Muhammadiyah antara lain:

  • H. Ahmad Dahlan: Pendiri Muhammadiyah.
  • H. Ibrahim: Pemimpin Muhammadiyah setelah K.H. Ahmad Dahlan.
  • H. Ahmad Syafii Ma’arif: Pemimpin Muhammadiyah selama 3 periode.
  • Dr. Haedar Nashir: Ketua Umum Muhammadiyah saat ini.

Kantor Pusat Muhammadiyah: Dari Yogyakarta hingga Balaikota Yogyakarta

kantor muhammadiyah

Kantor Pusat Muhammadiyah, yang menjadi pusat organisasi Islam terbesar di Indonesia ini, telah mengalami beberapa kali perpindahan lokasi sejak didirikan pada tahun 1912. Berikut adalah sejarah singkat mengenai perpindahan kantor pusat Muhammadiyah:

Awal Mula di Yogyakarta (1912-1922):

  • Kantor Pertama: Kantor Pusat Muhammadiyah pertama terletak di Kaum, Yogyakarta, tepatnya di rumah kediaman K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
  • Perkembangan Awal: Di masa awal, kantor ini menjadi tempat berkumpul para pengurus dan anggota Muhammadiyah untuk mengadakan rapat, diskusi, dan kegiatan organisasi lainnya.

Pindah ke Gedung Baru (1922-1984):

  • Kebutuhan Ruang yang Lebih Luas: Seiring dengan perkembangan organisasi, Muhammadiyah membutuhkan ruang yang lebih luas untuk menampung kegiatannya.
  • Pembangunan Gedung Baru: Pada tahun 1922, Muhammadiyah membangun gedung baru di Jalan Margo Utomo, Yogyakarta. Gedung ini dikenal dengan sebutan “Kantor Muhammadiyah Yogyakarta”.
  • Pusat Kegiatan Muhammadiyah: Gedung baru ini menjadi pusat kegiatan Muhammadiyah, seperti rapat pimpinan, konferensi, dan berbagai kegiatan lainnya.

Pindah ke Balaikota Yogyakarta (1984-Sekarang):

  • Pembangunan Balaikota Yogyakarta: Pada tahun 1984, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta membangun Balaikota Yogyakarta yang baru di Jalan Malioboro.
  • Hibah dari Pemda DIY: Pemda DIY menghibahkan sebagian gedung Balaikota Yogyakarta kepada Muhammadiyah untuk dijadikan sebagai Kantor Pusat Muhammadiyah.
  • Kantor Pusat Muhammadiyah Hingga Saat Ini: Hingga saat ini, Kantor Pusat Muhammadiyah masih terletak di Balaikota Yogyakarta, dan menjadi pusat koordinasi dan pengelolaan berbagai kegiatan organisasi di seluruh Indonesia.

Itulah sejarah Muhammadiyah yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak seabad lebih yang lalu. Artikel ini hanya memberikan wawasan untuk anda tentang apa saja yang menarik terhadap sejarah perkembangan islam di indonesia. Sama seperti alquran banyak menceritakan sejarah atau kisah-kisah nabi terdahulu yang menjadikan pelajaran bagi kita saat ini. Jika anda butuh percetakan alquran bisa produksi di gema risalah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *